sumber: lupa alamatnya, keburu ke-close |
Sabtu, 31 Desember 2011.
Sudah lama memendam
perasaan, ingin mengganti Nokia 2300 Classic dengan yang lain.
Saat itu saya menaiki damri Leuwi Panjang-Dago, nekat membeli
handphone sendirian ke BEC (Bandung Electronic Centre). Saya tiba di sana pukul
setengah sembilanan dan harus menunggu lama karena ternyata BEC buka pukul 10
pagi. Saya sudah menentukan pilihan jauh hari, akan membeli handphone Samsung
Galaxy Young S5360. Handphone ini pertama dirilis bulan Oktober 2011. Jadi,
saat itu saya terbilang membeli handphone jenis baru.
Saya memang ingin membeli handphone android, biar gaul.
Sayangnya, uang dikantong saat itu hanya cukup untuk membeli handphone Samsung
Galaxy Young. Android Gingerbread.
Saat BEC buka, masih banyak toko yang baru mengelap
debu-debu etalase. Saya tanya gerai sana sini, membandingkan harga dari
beberapa toko. Tampaknya mereka meremehkan saya. Ya, saya tampak seperti anak
kecil nyasar yang tidak punya uang. Saya tanya pada gerai resmi, pelayan seakan-akan
malas menjawab pertanyaan saya. Saya pindah ke gerai *** Shop. Pelayannya masih
muda dan ya promosinya bisa menarik hati saya. Tanpa basa-basi, saya membelinya
langsung. Tampaknya saya berdiam diri di sana sekitar 5 menit. Seingat saya,
dulu saya membeli handphone sekitar 1,299 juta, warnanya pink lho. Sudah termasuk
antigores, aplikasi dan micro SD. Ketidakpahaman saya terhadap handphone
menyadarkan saya, bahwa micro SD yang diberikan si toko itu sudah rusak dan
pelayannya berbohong mengatakan bahwa dia menempelkan dua antigores sekaligus. Yasudahlah~
Bagai mana bisa tahu micro SD-nya rusak?
Setiap saya mau buka HP, sms atau atau aplikasi apapun,
selalu ada kata, “Kartu SD dilepas tak terduga. Kartu SD rusak.”
Dulu sih woles. Sekarang saya tersadar.
Handphone ini adalah handphone yang dibeli dari hasil
keringat sendiri. Orang tua menambah beberapa ratus ribu. Saat itu saya bekerja
di Yen’s Baby and Kids Shop. Sudah berpenghasilan euy. Lumayan, alhamdulillah,
walau gaji tidak UMR, tetapi saya senang bisa merasakan punya uang sendiri.
Saya masih ingat, saat itu 31 Desember 2011, tanggal menuju
pergantian tahun baru. Kebetulan, saya kerja shift siang, pukul 13.00. Saya tiba
di rumah pukul 12.34, buru-buru ganti baju dan telat ke tempat kerja sekitar 10
menitan. Maklum, saya orangnya sedikit lelet, saat itu saya harus menyetrika
baju dan kerudung ._.
Iya, pokoknya bisa membeli handphone dengan gaji yang halal adalah
kebahagiaan tersendiri. Sudah hampir 3 tahun kebersamaan saya dengan kamu,
Young. Namun, Young ternyata tidak selanggeng Nokia 2300 Classic. Sampai saat
ini, Nokia tetap sehat wal’afiat, tapi Young sudah minta pensiun. Sekali, saya
ganti micro SD yang rusak dengan yang baru. Ah, ternyata hanya bertahan setahun
saja.
Sekarang Young benar-benar sakit. :”)
Young, terima kasih ya kamu sudah menemani saya dalam urusan bisnis, tugas dan segala hal yang menyangkut komunikasi selama 3 tahun ini.
Saya harap, Allah memberikan rezeki kepada saya untuk
mengganti Young dengan yang lebih baik. Saya harus menabung, tidak bisa meminta
pada orang tua. Saya bukan orang kaya yang bisa seenaknya meminta ini itu. Sabar,
handphone baru ada waktunya. Yang pasti bukan Apple atau Blackberry, bukan pula
HP China. Ya Allah kasih saya HP Desember ini ya, yang awet dan bisa tahan
sampai saya nikah, bahkan punya anak. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar