Penanggung Jawab (Perkenalan)

sumber: www.unpadforsi.org
Masa-masa pulang malam yang menghabiskan uang untuk selalu naik travel dengan harga ongkos dua kali lipat akhirnya berlalu.  Yeah, FORSI 2014 was the end! Untuk mengobati kerinduan, saya ingin ceritakan lebih dalam dari postingan sebelumnya tentang pengalaman jadi panitia FORSI.

Well, anggota Konsumsi FORSI 2014 terdiri dari 20 orang dengan koordinator Mak Juni tercinta dengan para anggota yang kece parah. Ada Mamfan, Emak, Sapi, Zia, Estha, Sisbel, Asri, Tasia, Indah, Icha, Sherly, Tiwi, Ig (baca: Ige, perpaduan nama ortu I*a dan bapak G.....)  Isol, Wepe, Bayu, Isa, Ocep, Saya (Suri). Di tengah perjalanan, Indah keluar dikarenakan sudah mulai menyusun skripsi dan harus banyak melakukan penelitian. Wajar, farmasi cuy! So, tim konsumsi FORSI jadi 19 jiwa.

Saat event FORSI berlangsung, 1 September-17 Oktober, Mak Juni sebagai koordinator bagi-bagi tugas kepada para anggota. Ada yang bertugas dibidang olah raga, seperti basket, voli, futsal, sepak bola, dayung, triathlon, renang, lari 5k, dan lainnya. Pokonya  olah raga ada 11 cabang pertandingan (baca: kalau tidak salah). Ada juga yang bertugas di pertandingan seni seperti solo vokal, vokal grup, poster, tari, fotografi, kabaret dan masih banyak lagi. Oiya, ada juga yang bertugas di event opening FORSI, ajang Putra Putri Padjadjaran (semacam Mojang Jajaka, Abang None, hanya saja ini khusus setingkat mahasiswa UNPAD), dan closing FORSI.

sumber: www.bluradiojtr.com/events


Dari semua cabang itu, Mak Juni menempatkan saya menjadi penanggung jawab tari. Tari sendiri ternyata dibagi lagi menjadi 3 cabang, yakni tari tatra sunda, tari saman dan tari kreasi. Setiap penanggung jawab ‘wajib’ melakukan tanggung jawabnya dibidang masing-masing. Jika berhalangan hadir, maka harus mencari pengganti. Saya menjadi penanggung jawab 3 lomba tari, bukan berarti saya hanya bekerja 3 kali. Jika seperti itu, malang benar nasib penanggung jawab konsumsi di olah raga yang pertandingannya diadakan setiap hari selama satu bulan, contohnya sepak bola. Setiap ada waktu luang, kami harus membantu teman-teman yang bertugas. Ada pula jadwal piket wajib untuk jaga konsumsi setiap minggunya. Saya bertugas piket Rabu, Kamis, dan Jum’at. Terkadang saya tidak bekerja di hari piket, tapi diganti dengan hari lain. Ya, saling mengisi kekosongan. Ada yang sering mengabaikan piket, tetapi ada pula yang selalu datang setiap hari karena ingin melihat ‘kecengan’, sebut saja Isa. Saya bukan tipe orang yang sering datang setiap hari dan bukan tipe orang yang jarang datang. Biasa-biasa saja.

Dalam sehari, pertandingan bisa saja hanya satu, bisa dua, tiga, atau empat. Maka dari itu, butuh masa yang banyak setiap harinya. Semuanya dibagi-bagi, misalnya hari tersebut ada pertandingan basket, triathlon, poster. Maka, semua orang berpencar membantu penanggung jawab tersebut. Tugas piket biasanya membantu mengambil makanan di Kantin Mama, menjaga konsumsi di tempat pertandingan, de el el. Sehari paling sedikit mengambil 46 konsumsi. Biasanya satu keresek besar berisi 24 konsumsi. Rasanya mengambil konsumsi dengan menggunakan motor dan harus menenteng dua keresek besar di sisi kiri dan kanan itu CANGKEUL KELEK. Do you know cangkeul kelek? CANGKEUL KELEK is PEGEL KETIAK. Rasanya tangan mati rasa dan mau copot.

Oh iya, Kantin Mama adalah katering tempat memesan makanan untuk panitia dan juri. Kantin mama telah setia menjadi partner konsumsi dari forsi-forsi sebelumnya. Tidak hanya itu, katering Kang Agung (wakil ketua forsi) juga menjadi penyedia konsumsi untuk beberapa pertandingan luar kampus. Terima kasih Kantin Mama dan Kang Agung!


Bersambung..

0 komentar:

Posting Komentar