Anami Dera |
Saat itu saya berumur 12 tahun. Saya sudah resmi masuk sekolah
ternama di Kabupaten Bandung. Ada seorang perempuan yang sungguh sangat menarik
mata. Rasanya saya sudah mengenal dia sejak lama. Perempuan itu berkaca mata,
rambutnya sebahu agak lentik keluar. Setiap hari Sabtu, dia selalu memakai baju
hitam berpita kuning seingat saya. Iya, dia ikut ekstrakurikuler PKS, Patroli
Keamanan Sekolah.
Saya tidak ingat saat pertama kali kami kenal. Suatu hari, dia
berpindah ke ekstrakurikuler yang saya ikuti, Pramuka. Saya memang so kenal so
dekat. Sebagai teman satu ekstrakurikuler, saya selalu menyapa dia dan begitu
pula sebaliknya. Dia orangnya aga pendiam, tapi asik diajak bicara.
Kelas 3 SMP, kami ditakdirkan satu kelas di kelas bilingual. Dia
adalah kawan paling sehati (plus Dian), kami selalu ke WC berjamaah. Dari sana
kami semakin dekat dekat dekat sekali. Tidak hanya itu, kami juga sering
berbincang-bincang tentang keinginan saya yang ingin memiliki ‘betrix’ dan
kakaknya yang mengendarai betrix ke sekolah. Topik obrolan selalu ada dan kami
sangat lengket seperti lem, walaupun saat itu saya tahu bahwa dia dan saya
menyukai lelaki yang sama.
Menjelang masuk SMA, saya sedih karena harus berpisah dengan dia.
Ternyata takdir tak mampu memisahkan kami. Saya gagal masuk SMK, tetapi saya
masuk SMA ternama. Kami satu kelas kembali, dia, saya dan Dian. Bangku kami
selama SMA tidak pernah berjauhan. Kedekatan kami semakin erat saat kami
mengikuti program beasiswa bimbel dari Salman ITB. Dari situ saya jatuh cinta
pada seorang pengajar dan Nam adalah penasehat cinta terbaik. Iya dia adalah
Anami Dera.
Dia Anami Dera yang terlahir pada 18 Agustus 1993. Sahabat terbaik
sepanjang masa yang memiliki karakter yang berbeda, tapi saling melengkapi.
Semenjak lulus SMA, kami memang tidak intensif berkomunikasi. Namun,
persahabatan ini akan tetap terjalin selamanya. :’)
Nam hanya lahir lebih lambat beberapa hari dari saya, tetapi dia
lebih dewasa. Mungkin dia akan menjadi yang pertama menikah diantara kami.
Maklum, Nam sudah memiliki kekasih. Berbeda dengan kami yang masih betah melajang.
Nam adalah seorang vegetarian sejati yang sangat mencintai
binatang. Nam juga sangat suka bermain gitar. Nam, Nam adalah partner karaoke,
partner yang pertama saya lihat 9 tahun yang lalu, sahabat bertumbuh yang baik.
saya sama Nam lagi duet |
Saya harap Nam bahagia dengan kehidupan yang sekarang. Sejujurnya
saya sedih karena tidak melihat Nam setiap hari, saya rindu masa-masa sekolah.
Saat persahabatan tidak terpisahkan oleh jarak. Saya harus menerima semuanya.
Ini adalah hidup. Nam, my best friend ever, happy birthday to you! Do’a dan
harapan sudah banyak saya sebutkan secara tersirat. Saya selalu mendo’akan Nam
setiap hari, tidak hanya saat ulang tahun saja.
dari kiri atas sampai kanan bawah: Nam, Menk, Saya, Dian, Nur, Mba Dil, Fitriani |
dari kanan: Saya, Nam, Dian |
Nam, Walau jarak memisahkan, tapi hati mendekatkan. Miss you. {}
Yeay, akhirnya bisa OL di lappy dan bisa komen deh :))
BalasHapusTentang siapa yang duluan, who knows kan, sobat??? Nur sama Ipong juga udah jauh lebih lama, siapa tau mereka duluan :p Atau Suri kan taun depan semoga udah ada pria halal yang mirip Andi Arsyil hehehe :3
Pokoke all de best for us yaaa, sweetie :*
Thank yoouuuu sooo muaaccchh muuuaaccchhh more ;)
aaaamiiin ya Allah, aamiiiin.
BalasHapusSama2 Naaaaam, nam udah ke trans studio belum? ada promo gratis tiket masuk buat yang ulang tahun bulan Agustus berlaku sampai 31 Agustus 2014. :)