Mawar Berduri

     Saya tidak sengaja mendengar siaran radio islami yang terkemuka di kota ini. Acara di radio saat itu semacam cerita inspirasi. Begini ceritanya :
Saat itu sedang diadakan acara training motivasi dan pembicaranya adalah sebut saja Kang Harri. Kang Harri meminta para peserta untuk menggambarkan hal-hal yang berhubungan dengan dirinya. Para siswa putih abu yang mengikuti training begitu antusias. Ada yang menggambarkan gunung, laut, motor, cermin, dan lain sebagainya. Gambarnya banyak sekali. Bahkan, mungkin kita merasa bahwa benda yang digambarkan, sekilas terkesan tiada artinya.
Kang Harri tertarik saat melihat gambar milik seorang akhwat. Dia menggambar mawar berduri dengan background hitam. Kemudian Kang Harri bertanya pada akhwat itu,"Kenapa kamu menggambar mawar berduri?"
Si gadis itu menjelaskan,"Mawar merah itu adalah saya sebagai perempuan dan duri itu adalah aturan Allah."

"Lantas apa hubungannya?" tanya Kang Harri lagi.

"Banyak orang yang mengatakan bahwa duri adalah pengganggu bunga mawar. Padahal itu yang membuat bunga mawar terhindar dari serangga yang merusak. Serangga-serangga jahat takut untuk mendekatinya. Ia tumbuh dengan sempurna. Pun dengan aturan Allah. Banyak sekali perempuan yang mengatakan bahwa aturan Allah sangatlah mengganggu. Padahal itu yang membuat perempuan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga wanita tumbuh dengan sempurna."

"Lantas kenapa backgroundnya hitam?"

"Itu adalah jurang yang sangat dalam. Mawar itu saya, terletak di sana. Hanya laki-laki yang rela mengambil resiko dan berkorban mengerahkan seluruh jiwa raga yang bisa mendapatkannya. Apabila mawar itu berada di sebuah taman, maka cara dan resiko untuk mendapatkannya sungguh sangat mudah."
     Cerita ini lumayan menghadirkan air mata untuk saya. Ceritanya belum selesai lho.
     Nah, beberapa tahun kemudian, Kang Harri mendengar bahwa perempuan itu lolos PMDK kedokteran UI. Dia bukan dari keluarga kaya. Saat acara training motivasi pun, itu dikhususkan untuk orang-orang ekonomi lemah. Bertahun-tahun berlalu, dia lulus dan menjadi seorang dokter. Alhamdulillah, dia mendapatkan jodoh yang insya Allah menerima dia apa adanya. Padahal, bisa dibilang wajah gadis itu pas-pasan dan juga memilikipenyakit jantung. Sungguh laki-laki yang menikahinya itu mau menerima dia apa adanya dan siap menerima resiko. Rela masuk ke dalam jurang yang sangat dalam demi mendapatkan mawar berduri. Subhanallah!

0 komentar:

Posting Komentar