Ngaler Ngidul Ngomongin Kisah Cinta Dinda dan Rey

“Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah anak kecocokan jiwa dan jika itu tidak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan milenia.” -Kahlil Gibran-

Jadi inget, dulu pertama kali tahu quote di atas dari Anami pas zaman SMA dannnnn saat ini sangat cocok untuk kisah cinta Dinda Hauw dan Rey Mbayang yang sedang viral karena ga pake lama biar bisa nangkring di pelaminan.

Kok eike jadi latah ikutan ngomongin ya? Kalau urusan cinta, eike senengnya nimbrung. Hikmah baiknya, seengganya jadi ada effort buat belajar nulis lagi di blog dan sedikit mengurangi kecanduan bermain Shopee Candy. πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Sadar ga sih, kisah cinta yang berawal dengan singkat dan disegerakannya akad hampir selalu membuat netizen terpikat. Biasanya, netizen jadi "halu" ingin seperti itu. "Bang nikahi aku dengan segera dongggggg!" Katanya pada jodoh yang masih otw.

Setelah mengikuti sekian banyak sekolah pranikah, saya lihat semuanya mengajarkan untuk ta'aruf - nadzhor - khitbah - menyegerakan nikah. Segera berbeda dengan tergesa-gesa lho ya. Kalau menurut pendapat saya, segera itu ya kalau hati kita sudah mantap dan segala informasi mengenai si calon sudah diperoleh dengan baik. Istikharah juga sangat berpengaruh. Sebenarnya, untuk mengetahui kualitas, karakter diri pasangan itu tidak perlu menunggu hingga bertahun-tahun. Tanyakan saja pada teman dekatnya, tetangga, atau siapapun yang pernah bermalam dengannya dalam waktu yang lama. Dalam waktu seminggu pun, klean-klean bakal bisa menyimpulkan karakter si calon. Pernah denger ini pas di kajian online-nya Buya Yahya. Nah, kalau tergesa-gesa sih lebih seperti ini: pokoknya aku ngebet sama dia. Dia dan aku harus cepet-cepet nikah pokoknya, takut ditikung orang. Padahal, pengenalan karakter terhadap pasangan belum dirasa cukup dan hati belum mantap, tapi keburu cinta. Gimana dong?! :" πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Sebenarnya, ini bukan kisah cinta via ta'aruf pertama yang booming. Sebelumnya ada pernikahan Anandito dan Anisa Cherrybelle, Taqy Malik dan Salmafina, Nadhira Arini dan Farid Ramadhan, Teh Febrianti Almeera dan Kang Ulum, serta masih banyak lagi. Tidak semua yang disebutkan itu melalui pernikahan dengan mulus. Bahkan, ada yang memilih jalan perceraian. So sad. :"

Menurut pendapat saya, kita tidak bisa menjadikan kisah cinta orang lain yang masih hidup sebagai role model kisah cinta kita. Hati manusia berubah-ubah cuy! Pernah suatu hari, saya ditanya oleh seorang teman, "Sur, kamu mau ga sih nikah sama duda?"
Mau tau ga jawaban saya apa? Let's check this out, "Kalo dudanya kaya raya, ganteng, soleh kaya Engku Emran saya mau!"
Tante Elis langsung bales, "Eh ga boleh gitu, kita ga pernah tahu bagaimana keadaan sebenarnya dalam rumah tangga orang."

Tahu apa yang terjadi? Sekarang beliau dan istri bercerai. Bahkan, kabarnya ternyata doi adalah playboy kharismatik. Nyeseque dan auto tarik ucapan dulu.

Contoh lain di dunia K-Pop, kisah cintanya Song Song couple. Dulu dielu-elukan dan dipuja-puja. Sekarang? Tahu sendiri kan ya.

Jika harus mengambil role model kisah cinta favorit, saya rasa Nabi Muhammad dan Ibunda Siti Khadijah, Ali dan Fatimah, serta Habibie dan Ainun menjadi pilihan saya saat ini.

Untuk netizen, bangunlah dari segala mimpi dan ke-UwU-anmu itu. Create your own love story! Jangan pernah bandingkan diri sendiri dengan kisah cinta orang lain atau Dinda Hauw dan Rey Mbayang yang sedang happening. Kita semua berharga dan memiliki jalan cerita yang patut dihargai, diapresiasi, bahkan disyukuri.

Dari postingan tentang pernikahan Dinda Hauw (selengkapnya silakan buka IG dindahw) ada hal yang bisa kita ambil. Niat baik pasti akan menemukan jalan dan kita hanya perlu berusaha memantaskan. Semoga pahala terus mengalir pada pasangan baru ini dengan banyaknya orang yang terinspirasi untuk meluruskan niat ibadah yang bernilai setengah agama.

Akhirul kalam, "Tidak ada perbuatan baik yang pernah berhenti dengan sendirinya. Satu perbuatan baik mengantar ke perbuatan baik yang lain. Contoh yang bagus seperti ini. Satu perbuatan baik menimbulkan akar ke berbagai arah dan akar itu tumbuh menjadi beberapa pohon. Karya terhebat yang ditimbulkan oleh perbuatan baik kepada orang lain adalah bahwa kebaikan membuat orang lain menjadi baik pula." -Amelia Earheart-

06.03 WIB
Bandung, 12 Juli 2020, waktu tidur cuma 3 jam

Suri yang sedang menghitung hari menuju 27 tahun dan sedang merindukan belahan jiwanya yang entah siapa.

0 komentar:

Posting Komentar