"Hari ini hari Senin. Duh, pembukaannya kaya anak TK ya. Semua orang juga tahu kalau hari ini hari Senin. Hehe.
Semangat mengawali awal minggu ini dengan rebahan karena pagi ini saya work from home. Ini sudah stand by di depan laptop, tapi masih di kasur dan mulai kerja jam 6 pagi.
Tadi pagi dan beberapa waktu yang lalu, sempat membuka Twitter dan melihat berbagai cuitan yang membuka mata.
Berikut ini tweet-nya:
"Membawa orang masuk dalam hidup kita adalah hal yang indah. Melepaskan orang yang menguras energi mental kita juga adalah hal yang indah loh."
"Filosofinya mirip kaya merawat tanaman. Ketika ada daun yang rusak begini, rasanya pengen mempertahankan. Sayang rasanya.
Padahal ketika daun itu kita potong, si pohon tau2 bisa beradaptasi dan membentuk tunas daun baru yang lebih sehat.
Kita ini si pohon tersebut."
Kedua tweet di atas merupakan cuitan Andreas Kurniawan (@ndreamon), retweetan dari Indah.
Terima kasih Indah untuk retweetan yang menyadarkan saya pagi ini.
Jadi, sekiranya ada orang yang bisa merusak mood kita, entah itu membuat kita galau terus, sedih terus, yaudah, gausah dipertahanin. Kita harus bisa mengakhiri hubungan dengannya karena tanpa dia, kita akan bisa beradaptasi dan memulai awal yang baru.
Awal yang baru tentu saja harus kita nahkodai dengan baik. Jika tidak, ujungnya akan sama saja, memotong daun dan menjadi tunas baru. Semoga saja kita akan menjadi terbiasa dan lebih kuat.
***
Kemarin juga sempat membaca sebuah tweet tentang seorang karyawan yang bahagia mendapatkan bonus dari perusahaan dan mentraktir temannya. Ketika mendapatkan telepon, seketika si penraktir ini langsung bermimik sedih. Ternyata, dia mendengar bonus yang diterima temannya lebih besar daripada dia. Padahal, teman yang mendapatkan bonus lebih besar itu usianya lebih muda dan dianggap tidak bekerja lebih baik.
Tweet ini ngena banget buat saya yang memiliki gaji kecil dibandingkan dengan karyawan lain di kantor. Saya langsung berpikir, "Oh iya, bener juga apa yang dibilang tweet ini dan ngerasain banget bahwa seakan-akan kebahagiaan kita hanya fokus pada apa yang orang lain miliki. Berasa nyesek aja ketika orang lain berada di atas kita. Kita lupa dengan apa yang kita miliki dan tidak mensyukurinya. Seriiiing banget kaya gini. Selain itu, saya juga jadi berpikir, selama ini saya selalu menunggu orang lain hadir ke hidup saya untuk menjadi bahagia. Tanpa menyadari bahwa saya bahagia dengan diri saya sendiri. Seakan-akan faktor kebahagiaan kita hanya didapatkan dari luar diri, bukan dari dalam diri."
Mulai sekarang, saya bertekad untuk bahagia dengan diri saya sendiri, tidak peduli orang lain mempunya Lamborghini, liburan terus ke luar negeri, bahagia dengan pasangannya masing-masing, memiliki momongan, saya tidak akan menunggu seseorang untuk membuat saya bahagia, biar bahagia saya ciptakan sendiri.
Bismillah, hidup ini indah dengan segala ciptaan-Nya.
Saya bahagia dengan apa yang saya miliki dan saya mensyukuri apa yang telah saya lewati di masa lalu serta menjadikan saya seperti ini di masa sekarang.
Bandung, 21 Oktober 2019
07.17 WIB, waktu kerja tapi ga ada kerjaan
0 komentar:
Posting Komentar