Berandai-andai di Sinai: Ini Bunda Waktu Muda

Bunda waktu muda
This photo is inspired by Rizu-san. Arigatou. :")


Nak, 17 Desember 2015 merupakan hari yang sangat bersejarah untuk bunda. Bagai mana tidak, sebelumnya bunda tidak pernah "muncak". Bunda diberi tahu mbah google bahwa ketinggian Gunung Sinai ini 2285 mdpl. Ada yang mengatakan ini gunung, tapi Al-Qur'an menyatakan bahwa ini bukit. Coba buka Al-Qur'an Surat At-Tin ayat 2, ya Nak!

Gunung Sinai merupakan salah satu tempat bersejarah, tempat Nabi Musa bermunajat selama 40 hari berturut-turut dan menerima wahyu dari Allah SWT. Ketika itu, Nabi Musa langsung bertemu dengan Allah dan mendapatkan 10 perintah Allah, yang kemudian tertulis dalam kitab Taurat, kitab yang ada sebelum Al-Qur'an.

Nak, bunda merasa tidak yakin akan bisa sampai puncak. Namun, bunda buat kertas difoto itu sebagai motivasi. Tulisan di kertas itu sebenarnya terinspirasi dari seorang kawan lelaki yang berfoto dengan tulisan, "Ini ayah waktu muda." Setiap bunda lelah mendaki, bunda selalu ingat bahwa suatu saat akan melahirkan dan punya anak seperti kamu. Bunda harus bisa menuju puncak agar bisa berfoto dengan kertas itu dan menunjukannya padamu. Tidak terbayang, bagai mana dulu Nabi Musa mendaki gunung itu. Kini, Gunung Sinai sudah memiliki track untuk dilewati. Jalanan tidak lebih dari bebatuan yang terkadang harus berhati-hati ketika melangkah karena di sisi kiri atau kanan adalah tebing curam. Bunda terus menyusuri kurang lebih 900 kaki agar bisa sampai puncak (sumber mas mas S2 Al-Azhar yang berkumis lucu, yang tidak bunda ketahui namanya hingga detik ini).

Bunda terus menapaki lintasan bebatuan-bebatuan. Udara bergerak menembus enam lapis pakaian yang membuat tubuh bunda mengembung. Semakin menjauhi kaki gunung, angin semakin tega menyusup sela-sela serat kain pakaian dan menembus kulit tipis ini. Bunda menyusuri jejak sendirian, tanpa pendamping, banyak bicara atau bercanda. Kawan-kawan bunda yang lain ada yang sibuk berpasangan, ada juga yang tertinggal di belakang. Bunda berada agak di awal rombongan.

Nak, di puncak dingin sekali. Ada yang mengatakan 3 derajat Celcius, ada juga yang mengatakan -4 derajat Celcius. Sayang sekali, salju tidak turun saat itu. Suhu bisa mencapai -20 derajat jika ingin turun butiran mirip kapas itu. Tanpa salju pun, dinginnya sangat menusuk dan merindukan kehangatan. Itu adalah suhu terendah yang pernah bunda rasakan.

Di puncak Gunung Sinai terdapat gereja St. Catherine dan masjid yang berdekatan. Sayangnya, tidak ada kamar mandi. Untuk shalat subuh pun, bunda tayamum ke tembok. Jika ada air pun, mungkin bunda lebih memilih tayamum karena suhunya super dingin.

Ada beberapa turis asing selain kami. Wajah-wajah mereka nampak seperti orang Eropa.
Momen-momen di puncak banyak dihabiskan dengan foto-foto, ada yang membuat video untuk sahabat, keluarga, atau pacar. Bagi bunda, membuat video untuk keluarga, kawan yang berulang tahun, dan foto tulisan ini sudah lebih dari cukup. 

Nak, saat turun pendakian, bunda melewati jalur yang berbeda. Kali ini lebih jauh, sekitar 3000 tangga. Untungnya jalanan menurun. Kami sengaja menempuh jalan yang berbeda karena ingin melewati gerbang yang dipercaya oleh orang Masehi sebagai gerbang penghapus dosa. Jika melewati gerbang itu, maka seluruh dosa akan terhapus dan kembali suci. Bunda juga melewati pohon tua yang memiliki kisah spesial dengan Nabi Musa. Suatu hari Nabi Musa melihat api dari kejauhan. Saat didatangi, ternyata api itu berasal dari Pohon Ausaj (jenis pohon yang berduri). Pohon itu tidak hangus terbakar, tetapi api semakin menyala dan pohon semakin hijau.

Nak, betapa takjubnya bunda menyaksikan latar sejarah Nabi Musa secara langsung. Beruntung sekali bunda bisa menjejakan kaki di tanah para nabi ini diumur yang terbilang muda.

Nak, bunda hanya ingin berbagi cerita denganmu. Bunda harap, jika besar nanti kamu mencintai alam semesta ini dan menjaganya sebagaimana kewajiban seorang muslim. Semoga kecintaan kamu terhadap alam membuat kamu menjadi orang yang bijak, peka terhadap orang lain, selalu mensyukuri nikmat Allah, dan tentu saja banyak-banyak bertafakur.

ولله ملك السماوات والأرض والله على كل شيء قدير

"kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Perkasa atas segala sesuatu." (Q.S. Ali Imran 189) 

إن فى خلق السماواة والأرض واختلاف اليل والنهار لآيات لأولى الألباب

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal." (Q.S. Ali Imran 190)

الذين يذكرون الله قياما وقعودا وعلى جنوبهم ويتفكرون فى خلق السماوات والأرض ربنا ما خلقت هذا باطلا سبحانك فقنا عذاب النار

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya kerkata), "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (Q.S. Ali Imran: 191)


Nak, do'akan bunda segera dipersatukan dengan ayah ya agar kamu bisa segera hadir, sebagaimana Adam yang dipisahkan dengan Hawa dan akhirnya bersatu kembali. Bunda masih sabar kok nunggu ayah.
فارتقب إنهم مرتقبون
"Maka tunggulah, sesungguhnya mereka itu menunggu (pula)."

Nak, inilah bunda waktu muda. Semoga kamu bangga ya, sebagaimana bunda yang bangga memilikimu di masa depan!



Minggu, 20 Desember 2015
12.23 waktu Ismailia, ditulis sambil memakan to'miyah, gorengan khas Mesir berwarna hijau yang terbuat dari ful-ful.

2 komentar:

  1. Suriiiiii, I'm so proud of you! ^^ So inspiring. Keep going honey :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha. Spasiba balshoi, Sisbel! :D
      I'm so proud of u too ;)

      Alwaysssssss. :")

      Hapus