Pernah denger lagu Afgan - Jodoh Pasti Bertemu? Pernah dong ya?!
Lagu itu jadi original soundtrack hidup saya selama beberapa jam saat Sabtu, 8 Maret 2014.
Saya sudah lama sekali berharap ingin bertemu seseorang yang hmmmm... *Ifyouknowwhatimean*
Sekitar hampir dua tahun, saya dan dia tidak pernah bertemu lagi. Dia tidak pernah menghubungi saya. Saya selalu menanyakan kabarnya lewat media sosial atau pesan singkat, tapi kadang dijawab kadang tidak. Malah, saya sering sekali dibuat jengkel dan sedih. Dia tidak seasyik dulu! Obrolan kami sering kali memicu pertengkaran. Sering kali pula saya remove akun facebook dia, tapi saya add lagi. Tapi, kali ini saya remove lagi. Aduh, labil. Kamu ya, nyebelin tapi ngangenin.
Cinta memang melumpuhkan logika. Dunia tidak adil. Mengapa Tuhan membuat saya jatuh cinta pada orang seperti itu?
*Back
Sabtu lalu, Tuhan mempertemukan kami lewat ketidaksengajaan di tempat pertama kami bertemu. Saya yang menyapa lebih dulu.Saat itu setiap detiknya memiliki arti untuk selamanya. Entahlah, sorotan matanya itu menandakan kasih sayang. Senyum yang terkembang pun seakan-akan senyum terbaik yang dia berikan setelah sekian lama mengempis. Walaupun obrolan kami hanya sebatas menanyakan kabar, tapi dia asyik diajak bicara. Seakan-akan kami mengumpulkan pecahan-pecahan hati yang berserakan, menguatkan ikatan yang talinya sedikit demi sedikit merenggang.
Tuhan, mengapa bahasa pesannya berbeda dengan bahasa lisan? Dia tidak memuakan seperti di jejaring sosial atau seperti pesan singkat yang setiap karakter harus dibayar mahal karena banyaknya yang dia tuliskan. Saat itu kata-kata terangkai menjadi kalimat. Mengalir, membuat rona merah pipi alami yang mewakili isi hati.
Sebenarnya dia itu orang seperti apa? Saya tidak terlalu mengenal dia, tetapi mengapa kau pautkan hati ini padanya? Tolong, saya ingin berusaha melupakan dia. Jika dia bukan jodoh saya, maka tolong berilah keikhlasan hati untuk melepaskan dia.
Jika dia jodoh saya, maka pertemukan kami kembali dalam sebaik-baiknya keadaan. Amin.
Suripid
0 komentar:
Posting Komentar