Tidak terasa, detak jam terus mengisi telingaku.
Senang sekali karena ada rasa lelah sebelum merebahkan badan pada kasur idaman. Tak ku sangka, ternyata manusia membutuhkan rasa lelah seperti ini. Tidur akan terasa sangat nyenyak dan terbangun dengan badan yang segar.
Aku berterima kasih pada diriku yang sudah membuat sempol ayam yang enak. Seharusnya ditusuk dengan tusuk sate. Namun, ku gunakan sereh sebagai tusukan. Ketika direbus, ada suara seperti sedikit letupan, hmmmmm, mungkin tepatnya petasan ringan. Wangi sereh juga menggugah selera untuk memakan sempol ini.
Sejak dulu ku ingin membuat sempol ini. Melahapnya lebar-lebar ke dalam mulut membangkitkan kenangan masa putih biruku. Dulu ku sangat suka membeli sempol ayam di kantin ibu kribo. Rasanya memang tidak terlalu mirip, teksturnya juga. Setidaknya, lidahku masih mau bilang itu enak.
Terima kasih Suri, terima kasih diri sudah berusaha membuat sempol yang enak.
Terima kasih sudah mencuci piring sebelum tidur.
Terima kasih sudah berolah raga di pagi hari.
Terima kasih sudah tetap tabah menjalani hari-hari yang belum meraup rupiah.
Terima kasih untuk bersedia bangkit kembali dan berusaha menginstal pikiran positif dalam memori.
Kamu hebat, 2021 insya Allah akan mulai memeluk mimpi lagi.
Menyambut setiap hari dan menutupnya dengan optimis. Mungkin tidak selamanya, tapi setiap ada pesimis, semoga Allah bantu dengan optimis yang lebih dahsyat lagi.
Selamat malam, semesta!
0 komentar:
Posting Komentar